Text
Perbedaan pH dan Laju Aliran Saliva pada Pecandu Kopi (coffeeholic) dan bukan Pecandu Kopi
Latar belakang : Kopi (Coffea sp.) merupakan salah satu minuman yang paling umum dikonsumsi di seluruh dunia. Indonesia juga menduduki peringkat ketiga sebagai negara pengekspor kopi terbesar di dunia. Saliva berperan dalam perkembangan karies dan proses remineralisasi. pH dan laju aliran saliva merupakan aspek penting dalam proses pencegahan karies. Rendahnya sekresi dan kapasitas buffer saliva menyebabkan berkurangnya kemampuan saliva untuk membersihkan sisa makanan (self cleansing). Tujuan : Menganalisis perbedaan pH dan laju aliran saliva pada pecandu kopi (coffeeholic) dan bukan pecandu kopi.
Metode : Penelitian non-eksperimen dengan cross-sectional design. Subjek berjumlah 30 orang, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pecandu kopi dan bukan pecandu kopi. Pengukuran pH saliva menggunakan pH meter digital dan pengambilan saliva tanpa stimulasi dengan metode spitting diukur menggunakan gelas takar. Analisis data dengan uji normalitas Shapiro Wilk-Test dilanjutkan dengan uji statistik non parametrik yaitu uji T-test tidak berpasangan (Independent T—Test) dan Mann-Whitney U.
Hasil : p-value pH pecandu kopi 0,005 (p>0,05), bukan pecandu kopi 0,422 (p>0,05). p-value Laju aliran saliva pecandu kopi 0,30 (p>0,05), bukan pecandu kopi 0,002 (p
| SFKG002018 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain