Text
Perbedaan Efektivitas Ekstrak Allium Sativum L dan Chlorhexidine 0,2% terhadap Jumlah Candida albicans pada Peranti Ortodonti Lepasan (Kajian In Vitro)
Latar Belakang: Penggunaan peranti ortodonti lepasan dapat meningkatkan
retensi plak dan perlekatan mikroba di rongga mulut, terutama Candida albicans.
Larutan desinfektan kimia memiliki peranan penting dalam pembersihan peranti
ortodonti lepasan. Chlorhexidine merupakan agen antimikroba spektrum luas.
Allium sativum L. (bawang putih) merupakan tanaman herbal yang memiliki
aktivitas antimikroba karena mengandung suatu zat aktif, yaitu allicin. Tujuan:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan efektivitas ekstrak Allium
sativum L. dan chlorhexidine 0.2% terhadap jumlah Candida albicans pada peranti
ortodonti lepasan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
laboratoris. Delapan belas peranti ortodonti lepasan rahang atas yang sudah
direndam suspensi Candida albicans dibagi menjadi 3 kelompok. Masing-masing
kelompok direndam dalam ekstrak Allium sativum L. 7%, chlorhexidine 0.2%, dan
akuades steril selama 30 menit. Masing-masing peranti dilakukan pengkocokan
dengan shaker selama 10 menit. Dilakukan pengenceran seri, lalu diteteskan pada
Sabouraud Dextrose Agar dan diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC. Koloni
yang terbentuk dihitung menggunakan colony counter. Data dianalisis
menggunakan uji Shapiro-Wilk, uji Levene, dan uji Kruskal Wallis, diikuti dengan
uji lanjut Mann Whitney. Hasil: Hasil uji Mann Whitney menunjukkan terdapat
perbedaan yang signifikan antara jumlah Candida albicans pada kelompok ekstrak
Allium sativum L. 7% dan chlorhexidine 0.2% dengan nilai p = 0.002 (p < 0.05).
Kesimpulan: Efektivitas chlorhexidine 0.2% sebagai desinfektan kimia peranti
ortodonti lepasan lebih besar dibandingkan ekstrak Allium sativum L. 7%.
SFKG000503 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain