Text
Perbedaan Kebocoran Tepi Restorasi Resin Komposit Bulk Fill Dengan Teknik Penumpatan Bulk, Inkremental Oblik, dan Inkremental Horizontal
Latar belakang: Kebocoran tepi merupakan kegagalan yang terjadi pada restorasi karena terlepasnya ikatan antara permukaan restorasi dan dinding kavitas akibat penyusutan polimerisasi, menghasilkan celah pada tepi restorasi sebagai media penetrasi bakteri pemicu karies sekunder. Teknik inkremental merupakan upaya meminimalisir kebocoran tepi. Resin komposit bulk fill diklaim dapat digunakan dengan ketebalan 4 mm dan menghasilkan penyusutan polimerisasi serta kebocoran tepi minimal dibandingkan resin komposit konvensional. Tujuan: Untuk menjelaskan perbedaan kebocoran tepi restorasi resin komposit bulk fill dengan teknik penumpatan bulk, inkremental oblik dan horizontal. Metode: Kavitas sedalam 4 mm direstorasi menggunakan teknik bulk, yaitu dengan sekali peletakan setebal 4 mm, teknik inkremental oblik dan teknik inkremental horizontal, dengan 2 kali peletakan setebal 2 mm. Sampel direndam di dalam biru metilen 1% selama 7 hari. Sampel dipotong dengan arah mesial-distal, lalu kebocoran tepi dievaluasi dengan system scoring. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil: Kelompok bulk menunjukkan rata-rata peringkat kebocoran tepi paling besar dan terdapat perbedaan signifikan antara tingkat kebocoran tepi kelompok bulk dan kelompok teknik inkremental (p0.05). Kesimpulan: Restorasi resin komposit bulk fill dengan teknik inkremental menghasilkan kebocoran tepi yang minimal dibandingkan dengan teknik bulk.
Kata Kunci : Bulk, inkremental oblik, inkremental horizontal, resin komposit bulk fill. Kebocoran tepi
SFKG000467 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain