Text
Perbedaan Tingkat Keparahan Early Childhood Caries Anak Stunting dengan Non Stunting Usia 2-5 Tahun (di Kecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor)
Latar Belakang : Early Childhood Caries (ECC) didefinisikan sebagai adanya satu atau lebih permukaan gigi yang membusuk (karena lesi non-kavitas atau kavitas), gigi hilang (akibat karies), atau gigi yang ditambal pada gigi sulung pada anak usia 71 bulan atau lebih muda. Riskesdas 2018 menayatakan terdapat 81,5% anak mengalami ECC yang masih menjadi masalah di Indonesia. Stunting masih menjadi tantangan utama di berbagai negara dengan tingkat pendapatan rendah dan menengah. Berdasarkan Kemenkes terdapat 30,8% anak di Indonesia mengalami stunting. ECC maupun stunting berdampak pada kualitas hidup anak.
Tujuan : untuk menjelaskan perbedaan tingkat keparahan Early Childhood Caries anak stunting berdasarkan pengkategorian dengan non stunting usia 2-5 tahun.
Metode : Jenis penelitian observasional analitik dengan desain Cross-Sectional; pengambilan sampel menggunakan purposive sampling; diperoleh sampel stunting sebanyak 59 orang dan non stunting sebanyak 66 orang di Puskesmas Sukaresmi dan Puskesmas Sirnagalih. Data stunting menggunakan data sekunder dan pemeriksaan ECC dengan pemeriksaan intraoral; pengukuran ECC menggunkan modikasi indeks deft Gruebbel. Data dianalisis secara deskritif dan di uji Mann-Whitney serta uji Kruskal Wallis.
Hasil : tingkat keparahan ECC pada anak stunting tinggi (59,30%), sedang (32,20%), rendah (8,5%); pada anak non stunting tinggi (21,20%), sedang (31,80%), rendah (47%). Hasil analisis terdapat perbedaan signifikan tingkat keparahan ECC pada anak stunting dan non stunting p=0,00
| SFKG002111 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain