Text
Analisis Kadar Hambat Minimum Eco-enzyme Terhadap Bakteri Treponema denticola ATCC 35405 (Studi In-Vitro)
Latar Belakang : Penyakit periodontal merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang prevalensinya tinggi di Indonesia, dengan Treponema denticola sebagai salah satu bakteri patogen utama penyebabnya. Penggunaan chlorhexidine sebagai agen antimikroba efektif, namun memiliki efek samping bila digunakan jangka panjang. Eco-enzyme, hasil fermentasi limbah kulit buah, diketahui mengandung senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antibakteri alami.
Tujuan : Mengetahui kadar hambat minimum (KHM) eco-enzyme dari kulit buah nanas, pisang, pepaya, jeruk nipis, dan lemon terhadap pertumbuhan Treponema denticola secara in vitro, serta mengidentifikasi kandungan fitokimia di dalamnya.
Metode : Penelitian eksperimental post-test only control group dilakukan menggunakan metode mikrodilusi pada microplate 96-sumur. Perlakuan terdiri dari eco-enzyme konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40%, chlorhexidine 0,2% (kontrol positif), dan akuades (kontrol negatif). Uji fitokimia dilakukan untuk mendeteksi flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, fenolik, dansteroid. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk, Kruskal-Wallis, dan Mann-Whitney.
Hasil : Eco-enzyme konsentrasi 100%, 80%, dan 60% efektif menghambat pertumbuhan Treponema denticola, sedangkan konsentrasi 40% tidak efektif. Chlorhexidine 0,2% menunjukkan daya hambat lebih kuat dibanding eco-enzyme. Uji fitokimia menunjukkan keberadaan flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan senyawa fenolik, namun tidak terdeteksi steroid.
Kesimpulan : Eco-enzyme konsentrasi ≥60% memiliki aktivitas antibakteri terhadap Treponema denticola dan berpotensi dikembangkan sebagai alternatif agen antibakteri alami pada pengendalian penyakit periodontal.
Kata Kunci : Eco-enzyme, Treponema denticola, kadar hambat minimum, Fitokimia, antibakteri alami, periodontitis
| SFKG002083 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain