Text
Efek Antimikotik Minyak Atsiri Jahe Merah (Zingiber officinale var rubrum) Terhadap Candida albicans
Latar Belakang : Candida albicans merupakan jamur oportunistik penyebab infeksi mukosa, termasuk kandidiasis oral. Infeksi ini sering menyerang individu dengan imunitas rendah. Pengobatan dengan obat-obatan kimia seperti nistatin, seringkali menimbulkan efek samping seperti mual dan ketidaknyamanan di mulut. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif antimikotik, salah satunya melalui pemanfaatan bahan alam seperti minyak atsiri yang berasal dari jahe merah (Zingiber officinale var rubrum). Bahan alam tersebut memiliki senyawa bioaktif yaitu gingerol, golongan terpenoid serta eugenol yang dapat dijadikan bahan antimikotik.
Tujuan : Untuk menganalisis potensi efek antimikotik minyak atsiri jahe merah (Zingiber officinale var rubrum) terhadap Candida albicans.
Bahan dan Metode : Eksperimental laboratoris menggunakan lima kelompok perlakuan minyak atsiri jahe merah konsentrasi 25%, 50%, dan 100%, serta kontrol negatif (akuades) dan kontrol positif (nistatin), dengan metode difusi cakram digunakan untuk mengukur daya hambat terhadap Candida albicans.
Hasil Penelitian : Seluruh konsentrasi minyak atsiri menghasilkan zona hambat. Rata-rata zona hambat didapatkan pada konsentrasi minyak atsiri jahe merah 25%, 50%, dan 100% sebesar 3,46 mm, 7,96 mm, 25,54 mm, melebihi daya hambat nistatin 10,7 mm. Seluruh kelompok perlakuan berbeda signifikan secara statistik (p < 0,05).
Kesimpulan : Minyak atsiri jahe merah memiliki aktivitas antimikotik terhadap Candida albicans yang signifikan dan meningkat seiring peningkatan konsentrasi.
Kata Kunci : Minyak atsiri, Jahe Merah, Zingiber officinale var rubrum, Candida albicans, Zona Hambat
| SFKG002056 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain