Text
Perbandingan Daya Hambat Larutan Irigasi Kunyit Putih (Curcuma zedoria) dengan Natrium Hipoklorit 2,5% Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis
Latar Belakang : Perawatan saluran akar bertujuan untuk menghilangkan bakteri dan mencegah terjadinya infeksi ulang. Namun, perawatan saluran akar dapat gagal yang disebabkan oleh bakteri di dalam akar, yaitu Enterococcus faecalis.
Bakteri ini dapat dihilangkan dengan larutan NaOCl karena memiliki aktivitas antibakteri yang tinggi, tetapi memiliki bau dan rasa yang kurang enak. Oleh karena itu, dibutuhkan larutan irigasi alternatif yang memiliki sifat antibakteri dan lebih kompatibel yaitu kunyit putih.
Tujuan : Mengetahui daya hambat kunyit putih terhadap Enterococcus faecalis ATCC 29212.
Bahan dan Metode : Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium yang dilakukan menggunakan metode sumur/ zone well. Sampel yang diuji berjumlah 25 sampel berupa biakan bakteri Enterococcus faecalis ATCC 29212 dalam media Mueller Hinton Agar (MHA). Tiga kelompok perlakuan adalah ekstrak kunyit putih 80%, 100%, dan NaOCl 2,5%.
Hasil Penelitian : Besar rata-rata daya hambat ekstrak kunyit putih (Curcuma zedoaria) konsentrasi 80% dan 100% adalah 1,69 mm dan 0,2686 mm, sedangkan pada NaOCl 2,5% sebesar 2,13mm.
Kesimpulan : Ekstrak kunyit putih memiliki daya hambat yang rendah terhadap bakteri Enterococcus faecalis ATCC 29212 dibandingkan NaOCl 2,5%.
Kata Kunci : Kunyit Putih, Enterococcus faecalis, Daya Hambat, Irigasi Saluran Akar.
| SFKG001919 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain