CD & TEXT
Keterkaitan Status Gizi dengan Karies Gigi pada Anak Usia 7-12 Tahun (Studi pada Masa Pandemi)
Anak usia 7-12 tahun di Indonesia masih mengalami status gizi ganda (underweight dan overweight) yang secara tidak langsung dapat menyebabnya terbentuknya plak dan terjadinya karies gigi. Beberapa penelitian tentang keterkaitan status gizi dan karies gigi telah dilakukan pada anak sekolah dasar dan dewasa di Indonesia. Namun, penelitian pada anak usia 7-12 tahun belum ada. Tujuan: Menjelaskan keterkaitan status gizi dengan karies gigi pada anak usia 7-12 tahun. Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross- sectional; teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling dan diperoleh 121 anak dari SDN Cilandak Timur 05 dan SD di Jakarta Selatan. Status gizi diukur menggunakan indeks Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) yang terdiri dari 5 kategori yaitu gizi buruk, gizi kurang, gizi, gizi lebih, dan obesitas, dengan mengukur Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB). Karies gigi diukur menggunakan indeks DMFT terdiri dari 5 kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi dilihat dari foto intraoral. Data dianalisis secara deskriptif dan uji korelasi Gamma. Hasil: Hasil indeks DMFT pada gizi kurang sebesar 3,2; gizi lebih 3,1; gizi baik 2,7; obesitas 2,3; dan gizi buruk 1. Hasil uji korelasi Gamma antara status gizi dengan karies gigi menunjukkan p-value sebesar 0,309 (p>0,1786) dan r-value sebesar 0,099. Kesimpulan: Terdapat keterkaitan antara status gizi dengan karies gigi pada anak usia 7-12 tahun sebesar 9,9% (sangat lemah) dan tidak signifikan. Hal ini dikarenakan ada faktor lain yang berkontribusi seperti pendapantan; perilaku dan pengetahuan mengenai menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Kata Kunci : Status Gizi, Karies Gigi, Anak Usia 7-12 Tahun
SFKG001662 | 617.64 (370) Riy k | My Library (Rak No. 7) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain