Text
Tingkat Pengetahuan Siswa SMA Terhadap Perawtan Ortodonti ( Penelitian pada Siswa SMAN 47 Jakarta)
Latar Belakang: Maloklusi gigi didefinisikan sebagai malrelasi antara kedua lengkung rahang atau adanya anomali dalam posisi gigi, jumlah, dan bentuk diluar batas normal. Maloklusi gigi dapat memengaruhi kesehatan gigi dan mulut, keadaan sosial, fisik, dan psikologis seseorang. Pengetahuan terhadap perawatan ortodonti pada usia dini, yaitu pada remaja dapat mencegah terjadinya komplikasi maloklusi gigi yang lebih parah. Remaja merupakan salah satu kelompok usia yang paling terpengaruh oleh dampak negatif dari maloklusi terkait dengan keadaan psikologis. Remaja pada penelitian ini diwakili oleh siswa kelas 10 dan 11 SMAN 47 Jakarta. Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMAN 47 Jakarta kelas 10 dan 11 terhadap perawatan ortodonti. Metode: Penelitian deskriptif crosssectional dengan purposive sampling. Kuesioner disebarkan dalam bentuk google form untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa kelas 10 dan 11 SMAN 47 Jakarta terhadap perawatan ortodonti. Hasil penelitian ini dianalisis dengan analisis univariat. Hasil: Sebagian besar siswa memiliki tingkat pengetahuan tinggi (62.5%), tingkat pengetahuan sedang (30.1%), dan tingkat pengetahuan rendah (7.4%). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan siswa kelas 10 dan 11 SMAN 47 Jakarta terhadap perawatan ortodonti termasuk kategori tingkat pengetahuan tinggi.
Namun, sebagian responden tidak mengetahui faktor yang dapat menimbulkan maloklusi dan memilih untuk tidak melakukan perawatan ortodonti setelah mengetahui efek samping dari perawatan, terutama rasa sakit. Hal ini memerlukan penyuluhan lebih lanjut untuk meningkatkan pengetahuan sehingga timbul keinginan melakukan perawatan ortodonti untuk memperbaiki maloklusi.
Kata Kunci : Maloklusi, Remaja, Tingkat Pengetahuan, Perawatan Ortodonti
SFKG001627 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain