Text
Potensi Faktor Perilaku Kebersihan Gigi dan Mulut Sebagai Prediktor Status Karies Gigi pada Kelompok Anak Tunanetra (Penelitian pada Sekolah Luar Biasa A Pembina Tingkat Nasional Lebak Bulus Cilandak, Jakarta Selatan dan Kelompok Sasaran 6-12 Tahun)
Latar Belakang: Berdasarkan data World Health Organization (WHO), secara global setidaknya 2,2 miliar orang memiliki gangguan penglihatan, 36 juta diantaranya buta. Beberapa hasil penelitian menunjukan tingkat prevalensi karies gigi pada anak tunanetra masih tinggi. Hambatan penglihatan pada anak tunantera mempengaruhi perilaku kebersihan gigi dan mulut. Tujuan: Menjelaskan potensi faktor perilaku kebersihan gigi dan mulut sebagai perdiktor status karies gigi pada kelompok anak tunantera. Metode: Penelitian dilakukan pada tahun 2022. Dua puluh lima anak tunanetra dari SLB A Pembina Tingkat Nasional dilibatkan dalam penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Data diambil dengan pemeriksaan gigi dan mulut, dilanjutkan dengan pengambilan foto intraoral, lalu wawancara untuk pengisian 13 pertanyaan Annex WHO dan diuji menggunkanan univariat dan bivariat. Hasil: Prevalensi karies gigi anak tunanetra secara keseluruhan adalah 64% dan rata-rata dmft/ DMFT adalah 2,24/ 0,96. Faktor-faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap status karies gigi pada anak tunanetra dengan kelompok usia 6-12 tahun antara lain berkunjung ke dokter gigi (p=0,029, ≤0,05, Pearson’s Chi-square, CI 95%) dan kebutuhan perawatan (p=0,002, ≤0,05, Pearson’s Chi-square, CI 95%). Kesimpulan: Mayoritas anak tunanetra mengalami karies gigi. Faktor berkunjung ke dokter gigi dan kebutuhan perawatan terbukti mempengaruhi karies gigi.
Kata Kunci : Anak tunanetra, Karies gigi, Faktor Prediktor
SFKG001609 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain