CD & TEXT
Prevalensi Gangguan Sendi Temporomandibular Disertai Clicking pada Lansia dengan Kehilangan Gigi Posterior Bilater Free End (Tahun 2015-2020)
Proses penuaan pada lansia umumnya berupa pengurangan
jumlah gigi-geligi posterior dan anterior, degenerasi, penipisan mukosa,
hiposalivasi, penurunan aktivitas dan massa otot, serta kemunduran pada banyak
fungsi tubuh salah satunya yaitu fungsi sendi temporomandibular untuk
mengunyah. Gangguan sendi temporomandibular merupakan kumpulan gejala
klinis yang melibatkan otot pengunyahan di daerah orofasial, sendi atau keduanya.
Gangguan sendi temporomandibular memiliki etiologi multifaktorial, dengan
predisposisi psikososial, kebiasaan buruk, trauma dan bruxism. Tujuan: Untuk
melakukan studi pustaka integratif dengan bukti ilmiah yang berkaitan dengan
prevalensi gangguan sendi temporomandibular disertai clicking pada lansia dengan
kehilangan gigi posterior bilateral free end (tahun 2015-2020). Metode:
Menganalisis sepuluh (10) jurnal dari Google Scholar, database PubMed, EBSCO,
buku teks, serta jurnal nasional terakreditasi/belum terakreditasi yang merupakan
terbitan 10 tahun terakhir (2010-2020). Jurnal yang dianalisis adalah prevalensi
gangguan sendi temporomandibular disertai clicking pada lansia dengan kehilangan
gigi posterior bilateral free end. Kesimpulan: Prevalensi gangguan sendi
temporomandibular ditemukan pada lansia dengan kehilangan gigi posterior
bilateral free end, semakin banyak gigi yang hilang gangguan sendi
temporomandibular semakin meningkat salah satunya clicking.
Kata Kunci : Gangguan Sendi Temporomandibular, Lansia,
Kehilangan Gigi Posterior
SFKG000863 | 617.522 Sal p | My Library (Rak No. 3) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain