CD & TEXT
Kajian Anatomi Volume Sinus Maksilaris Pada Pasien Ortodonti dengan Impaksi Gigi Kaninus Menggunakan Radiograf Panoramik dan CBCT
Sinus maksilaris adalah rongga berisi udara bilateral itu terletak
di kompleks maksila dan merupakan yang terbesar di empat sinus paranasal
Radiograf panoramik, computed tomography (CT), cone-beam computed
tomography (CBCT), sefalometri lateral, dan magnetic resonance imaging (MRI)
digunakan untuk mengukur volume sinus maksilaris pada tengkorak kadaver atau
tengkorak kering dan pasien dalam literatur. CBCT telah menjadi populer dalam
diagnosis dan perencanaan perawatan di kedokteran gigi, CBCT lebih baik untuk
pasien karena dosis radiasi yang lebih rendah dibanding radiograf tiga dimensi
lainnya, resolusi yang lebih tinggi dan waktu pemindaian yang lebih rendah.
Impaksi adalah suatu kondisi patologis yang didefinisikan sebagai kurangnya erupsi
gigi di dalam rongga mulut dalam waktu dan batas fisiologis dari proses erupsi
normal. Gigi kaninus rahang atas adalah gigi yang paling sering mengalami
impaksi, kedua hanya untuk molar ketiga. Impaksi gigi kaninus rahang atas terjadi
pada sekitar 2% dari populasi dan dua kali lebih umum diperempuan seperti pada
laki-laki. Tujuan: menjelaskan hubungan antara volume sinus maksilaris dengan
impaksi gigi kaninus bila ditinjau dari radiograf panoramik dan CBCT. Metode:
Menganalisis berbagai jurnal pada database Medline (PubMed), Google Scholar,
BMC Oral Health dan ScienceDirect. Referensi yang diambil berupa penelitian,
deskriptif, dan studi pustaka yang diambil dari tahun 2010-2020. Rangkuman:
Volume sinus maksilaris pada pasien ortodonti dengan impaksi gigi kaninus
kemungkinan memiliki hubungan.
Kata Kunci : Volume Sinus Maksilaris, Pasien Ortodonti,
Impaksi Gigi Kaninus, Radiograf Panoramik dan CBCT.
SFKG000772 | 611 Adr k | My Library (Rak No. 1) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain