CD & TEXT
Kelebihan dan Kekurangan Saliva Serta Tingkat Akurasi dalam Uji Covid-19 Dibandingkan dengan Nasal Swab Test
Saat ini virus SARS-CoV-2 sedang menyelimuti dunia. Dibutuhkan penanganan yang cepat untuk membantu diagnosis COVID-19 ini. Uji swab yang direkomendasikan dan dikatakan paling akurat saat ini adalah swab nasofaring/nasal swab test. Namun, para peneliti menemukan adanya potensi pada saliva untuk dijadikan media uji diagnostik untuk COVID-19. Saliva sendiri memiliki banyak keuntungan untuk dijadikan media uji diagnostik COVID-19. Tujuan: Untuk melakukan studi pustaka integratif tentang kelebihan dan kekurangan saliva serta tingkat akurasi dalam uji COVID-19 dibandingkan dengan Nasal Swab Test Metode: Menganalisis jurnal dari database Google Scholar, Science Direct, EBSCO, dan PubMed. Saliva sudah menjadi media diagnostik selama lebih dari 2000 tahun. Saliva juga dipercaya memiliki keunggulan yang khas untuk menjadi media diagnostik, khususnya pada diagnosis COVID-19 saat ini, konklusi ini diperkuat oleh beberapa penelitian bahwa uji diagnostik menggunakan saliva memiliki lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan swab nasofaring/nasal swab test. Kesimpulan: Ulasan ini mengungkapkan bahwa saliva dapat dijadikan media uji diagnostik COVID-19 dengan akurasi mencapai 94%.38,39,41,43,46
Kata Kunci : Saliva, Swab Nasofaring, SARS-CoV-2, COVID-19
SFKG000752 | 616.31 Kho k | My Library (Rak No. 3) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain