Prosiding Magister Manajemen
Derajat Keasaman (pH) Saliva Setelah Berkumur Larutan Madu Hutan (Apis Dorsata)
Derajat keasaman saliva dalam keadaan normal antara 5,6–7,0
dengan rata-rata pH 6,7. Demineralisasi email berlangsung di bawah pH kritis, yaitu
sekitar 5,5. pH plak tetap berada di bawah pH kritis selama sekitar 15-20 menit.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan pH saliva antara lain ratarata kecepatan saliva, mikroorganisme di mulut, dan kapasitas buffer saliva.
Bertambahnya bakteri Streptococcus mutans di dalam rongga mulut akan
menyebabkan pH menjadi asam. Sebaliknya, berkurangnya bakteri Streptococcus
mutans di dalam rongga mulut akan menyebabkan derajat keasaman rongga mulut
semakin naik, sehingga pH menjadi basa bahkan bisa menjadi netral yang dapat
mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut. Madu memiliki pH antara 3,2 dan
4,5 yang cukup rendah untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Tujuan:
Untuk melakukan studi pustaka integratif dengan bukti ilmiah yang berkaitan
dengan derajat keasaman (pH) saliva setelah berkumur larutan madu hutan (Apis
dorsata). Metode: Menganalisis 10 buah jurnal dari Google Scholar, EBSCO,
NCBI dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Jurnal yang dianalisis adalah
komposisi madu hutan (Apis dorsata) yang mempengaruhi pH saliva. Kesimpulan:
Ulasan ini mengungkapkan bahwa kebersihan mulut dapat dipertahankan dengan
cara berkumur dengan larutan madu hutan, karena madu hutan mengandung
fruktosa, mineral, flavonoid dan hidrogen peroksida yang dapat meningkatkan
derajat keasaman (pH) saliva dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Kata Kunci : Madu Hutan, Apis dorsata, pH Saliva, Berkumur.
SFKG000729 | 611 Feb d | My Library (Rak No. 1) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain